INDAHNYA BERAGAMA ISLAM
“Pada hari ini,telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai
Islam itu jadi agama bagimu.”(QS.Al Maidah5: 3)
Sungguh suatu anugerah yang tak terhingga, ketika Allah SWT memberikan nikmat
terbesar dalam kehidupan manusia, yaitu nikmat iman dan Islam. Nikmat yang
menjadikan ada sebuah pembeda (furqan) antara seorang muslim dengan musyrikin.
Nikmat Islam merupakan kunci surga Allah, yang di dalamnya terdapat banyak
sekali kenikmatan abadi yang tiada habisnya, di mana setiap muslim dijamin oleh
Allah akan dimasukkan ke dalam jannah-Nya, apabila menerapkan Islam secara
kaffah dalam hidupnya. Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu
turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.” (QS. Al Baqarah 2: 208)
Islam memiliki sifat-sifat dasar yaitu kesempurnaan, penuh nikmat, diridhai dan
sesuai dengan fitrah. Sebagai agama, sifat-sifat ini dapat
dipertanggungjawabkan dan menjadikan pengikutnya dan penganutnya tenang,
selamat dan bahagia dalam menjalani hidup. Muslim menjadi selamat karena Islam
diciptakan sebagai diin yang sempurna. Ketenangan yang dirasakan seorang muslim
karena Allah memberikan segenap rasa nikmat kepada penganut Islam, kemudian
kepada mereka yang mengamalkan Islam karena sesuai dengan fitrahnya. “Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.” (QS. Ar Rum 30: 30)
Syumuliyatul Islam
Islam merupakan agama yang sempurna berarti lengkap, menyeluruh dan mencakup
segala hal yang diperlukan bagi panduan hidup manusia. Sebagai petunjuk/
pegangan dalam hidupnya, sehingga dapat menjalani hidup dengan baik, teratur
dan sejahtera, mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Islam adalah sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh sisi kehidupan. Ia adalah
negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlaq dan kekuatan, kasih sayang
dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan
kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan
pemikiran. Ia adalah aqidah yang lurus, ibadah yang benar, tidak kurang tidak
lebih. Syumul (universalitas) merupakan salah satu karakter Islam yang sangat
istimewa jika dibandingkan dengan syariah dan tatanan buatan manusia, baik
komunisme, kapitalisme, demokrasi maupun yang lainnya. Universalitas Islam
meliputi waktu, tempat dan seluruh bidang kehidupan. Ulama besar Mesir asy
syahid Hasan Al Banna berkata “Risalah Islam mempunyai jangkauan yang
sangat lebar sehingga berlaku bagi seluruh umat, dan jangkauan yang sangat
dalam sehingga mencakup seluruh urusan dunia dan akhirat.”
Kesempurnaan Islam ini ditandai dengan syumuliyatuz zaman (sepanjang masa),
syumuliyatul minhaj (mencakup semuanya) dan syumuliyatul makan (semua tempat).
1. Islam sebagai syumuliyatuz zaman (sepanjang masa) adalah agama masa lalu,
hari ini dan sampai akhir zaman nanti. Sebagaimana Islam merupakan agama yang
pernah Allah sampaikan kepada para Nabi terdahulu, “Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan: “Sembahlah
Allah dan jauhilah Thaghut.” (QS. An Nahl 16: 36). Kemudian
disempurnakan oleh Allah melalui risalah nabi Muhammad SAW sebagai kesatuan
risalah dan nabi penutup. Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW dilaksanakan
sepanjang masa untuk seluruh umat manusia hingga hari kiamat. “Dan Kami
tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.” (QS. Saba’ 34: 28)
2. Islam sebagai syumuliyatul minhaj (mencakup semuanya) melingkupi beberapa
aspek lengkap yang terdapat dalam Islam itu sendiri, misalnya jihad dan da’wah
(sebagai penyokong/ penguat Islam), akhlaq dan ibadah (sebagai bangunan Islam)
dan aqidah (sebagai asas Islam). Aspek-aspek ini menggambarkan kelengkapan
Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT. Firman Allah
SWT: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS.
Ali ‘Imran 3: 19)
3. Islam sebagai syumuliyatul makan (semua tempat) karena Allah menciptakan
manusia dan alam semesta ini sebagai satu kesatuan. Pencipta alam ini hanya
Allah saja. Karena berasal dari satu pencipta, maka semua dapat dikenakan aturan
dan ketentuan kepada-Nya. Firman Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dan
pencipta alam semesta: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak
ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin
dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh tanda-tanda bagi
kaum yang memikirkan.” (QS. Al Baqarah 2: 163-164)
Kelengkapan Ajaran Islam Di Bidang Aqidah
Aqidah Islam adalah aqidah yang lengkap dari sudut manapun. Islam mampu
menjelaskan persoalan-persoalan besar kehidupan ini. Aqidah Islam mampu dengan
jelas menerangkan tentang Tuhan, manusia, alam raya, kenabian, dan bahkan
perjalanan akhir manusia itu sendiri.
Islam tidak hanya ditetapkan berdasarkan instink/ perasaan atau logika semata,
tetapi aqidah Islam diyakini berdasarkan wahyu yang dibenarkan oleh perasaan
dan logika. Iman yang baik adalah iman yang muncul dari akal yang bersinar dan
hati yang bercahaya. Dengan demikian, aqidah Islam akan mengakar kuat dan
menghujam dalam diri seorang muslim. Meyakini secara benar bahwa tiada Tuhan
selain Allah dengan meyakini dalam hati, mengucapkan secara lisan dan
dibuktikan dengan mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
Aqidah Islam adalah aqidah yang tidak bisa dibagi-bagi. Iman seorang mu’min
adalah iman 100% tidak bisa 99% iman, 1% kufur. “Apakah kamu beriman
kepada sebahagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah
balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang
sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al
Baqarah 2: 85).
Kelengkapan Ajaran Islam Di Bidang Ibadah
Ibadah dalam Islam menjangkau keseluruhan wujud manusia secara penuh. Seorang
muslim beribadah kepada Allah dengan lisan, fisik, hati, akal, dan bahkan
kekayaannya. Lisannya mampu bedzikir, berdoa, tilawah, amar ma’ruf nahi munkar.
Fisiknya mengiringi dengan berdiri, ruku’ dan sujud, puasa dan berbuka,
berjihad dan berolah raga, membantu mereka yang membutuhkan. Hatinya beribadah
dengan rasa takut (khauf), berharap (raja’), cinta (mahabbah) dan bertawakal
kepada Allah. Ikut berbahagia atas kebahagiaan sesama, dan berbela sungkawa
atas musibah sesama. Akalnya beribadah dengan berfikir dan merenungkan
kebesaran dan ciptaan Allah. Hartanya diinfakkan untuk pembelanjaan yang
dicintai dan diperintahkan Allah serta membawa kemaslahatan bersama.
Maha Suci Allah yang telah mengatur segala sesuatunya dengan baik dan
menenteramkan. Seluruh aktivitas seorang muslim akan bernilai ibadah di mata
Allah, apabila dijalankan dengan ikhlas dan diniatkan hanya untuk mengharap
ridha-Nya. Sehingga kita patut mencontoh Rasulullah SAW dan para sahabat yang
selalu berlomba-lomba dalam kebaikan (ibadah), karena mereka yakin bahwa Allah
akan membalasnya dengan limpahan pahala dan sesuatu yang jauh lebih baik di
dunia maupun di akhirat (jannah).
Kelengkapan Ajaran Islam Di Bidang Akhlaq
Akhlaq Islam memberikan sentuhan kepada seluruh sendi kehidupan manusia dengan
optimal. Akhlaq Islam menjangkau ruhiyah, fisik, agama, duniawi, logika,
perasaan, keberadaannya sebagai wujud individu, atau wujudnya sebagai elemen
komunal (masyarakat).
Akhlaq Islam meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pribadi, seperti kewajiban
memenuhi kebutuhan fisik dengan makan dan minum yang halalan thoyiban serta
menjaga kesehatan, seruan agar manusia mempergunakan akalnya untuk berfikir
akan keberadaan dan kekuasaan Allah, seruan agar manusia membersihkan jiwanya,“Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang
yang mengotorinya.” (QS. Asy Syams 91: 9-10).
Hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, seperti hubungan suami istri dengan
baik, hubungan anak dan orang tua, hubungan dengan kerabat dan sanak saudara.
Semuanya diajarkan dalam Islam untuk saling berkasih sayang dalam mewujudkan
keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat, seperti seruan untuk memuliakan tamu
dan etika bertamu, mengajarkan bahwa tetangga merupakan keluarga dekat,
hubungan muamalah yang baik dengan saling menghormati, seruan untuk berjual
beli dengan adil, dsb. Menjadikan umat manusia dapat hidup berdampingan dengan
damai dan harmonis.
Kesempurnaan Islam juga mengatur pada akhlaq Islam yang berkaitan dengan
menyayangi binatang, tidak menyakiti dan membunuhnya tanpa alasan. Akhlaq Islam
yang berkaitan dengan alam raya, sebagai obyek berfikir, merenung dan belajar,“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran
3: 190), sebagai sarana berkarya dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Lebih dari itu semua adalah akhlaq muslim kepada Allah SWT, Pencipta, dan
Pemberi nikmat, dengan bertahmid, bersyukur, berharap (raja’), dan takut
(khauf) terpinggirkan apalagi dijatuhi hukuman, baik di dunia maupun di
akhirat.
Kelengkapan Ajaran Islam Di Bidang Hukum/ Syariah
Syariah Islam tidak hanya mengurus individu tanpa memperhatikan masyarakatnya,
atau masyarakat tanpa memperhatikan individunya. Syariah Islam mencakup seluruh
aspek kehidupan manusia. Ada aturan ibadah, yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah. Ada halal dan haram (bahaya-berguna) yang mengatur manusia dengan
dirinya sendiri. Ada hukum keluarga, nikah, thalaq, nafkah, persusuan, warisan,
perwalian, dsb. Ada aturan bermasyarakat, seperti: jual beli, hutang-piutang,
pengalihan hak, kafalah, dsb. Ada aturan tentang tindak kejahatan, minuman keras,
zina, pembunuhan, dsb.
Dalam urusan negara ada aturan hubungan negara terhadap rakyatnya, loyalitas
ulil amri (pemerintah) yang adil dan bijaksana, bughot (pemberontakan),
hubungan antar negara, pernyataan damai atau perang, dsb. Untuk mewujudkan negara
yang adil dan sejahtera sesuai dengan tatanan hidup Islam, maka syariah Islam
harus diterapkan secara kaffah dalam kehidupan bernegara.
Kelengkapan Ajaran Islam Dalam Seluruh Aspek Kehidupan
Islam adalah agama yang sempurna. Salah satu bukti kesempurnaannya adalah Islam
mencakup seluruh peraturan dan segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu
Islam sangat sesuai dijadikan sebagai pedoman hidup. Di antara kelengkapan
Islam yang digambarkan dalam Al Qur’an adalah mencakup konsep keyakinan (aqidah),
moral, tingkah laku, perasaan, pendidikan, sosial, politik, ekonomi, militer,
hukum/ perundang-undangan (syariah).
Kesempurnaan Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan merupakan
satu-satunya diin yang diridhai Allah SWT menjadikannya satu-satunya agama yang
benar dan tak terkalahkan. “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya
petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun
orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS. At Taubah 9: 33).
Beruntunglah bagi setiap manusia yang diberikan hidayah oleh Allah SWT untuk
dapat merasakan nikmat berislam dan menjauhkannya dari kesesatan hidup
jahiliyah. Rawat dan jagalah nikmat iman dan Islam dengan tarbiyah Islamiyah
serta menerapkan Islam secara kaffah, sehingga terwujud kesejahteraan hidup di
dunia dan di akhirat.
Islam sendiri memiliki syariat / peraturan hukum yang sangat sempurna karena
memiliki beberapa keunikan, diantaranya:
Pertama, bersifat manusiawi yang menunjukkan relevansi hukum Islam dengan watak
manusia serta kebutuhan dan keinginan manusia. Kemudian menghargai hak hidup
manusia, memenuhi kebutuhan rohani dan mengembangkan akal pikir manusia. Selain
itu, juga menjunjung tinggi prinsip kehidupan manusia seperti keadilan,
toleransi, permusyawaratan, saling mengasihi,saling memaafkan, persatuan,
perdamaian dan sebagainya.
Kedua, bercirikan moral yang menunjukkan bahwa hukum Islam berpijak pada kode
etik tertentu mengingat Nabi Muhammad diturunkan bertujuan untuk menyempurnakan
akhlak manusia dengan tetap berpijak pada kode etik dalam Alqur’an. Hal ini
berarti Islam menjaga kehormatan dan martabat manusia, saling nasihat
menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, serta mendudukkan sesuatu sesuai
kedudukannya..
Ketiga, bercirikan universal dalam artian seluruh aturan ada dan mengikat untuk
seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Tidak seperti agama lain yang diturunkan
untuk umat agamanya saja, segenap peraturan yang ada dalam Islam tidak hanya
untuk umat Islam saja tetapi mengikat juga ke umat lain.
Islam dan syariahnya membuka diri dan dapat berdialog dengan siapapun dan
kapanpun karena Islam menjelaskan seluruh permasalahan umat. Selain itu,
syariah Islam juga memliki karakteristik tersendiri diantaranya:
Pertama, sempurna mengingat Islam sebagai agama terakhir telah disempurnakan
oleh Alloh sehingga mencakup berbagai dimensi kehidupan baik akidah, politik
kemasyarakatan, kebudayaan, pertahanan dan keamanan, sosial kemasyarakatan,
ekonomi dan sebagainya.
Kedua, berwatak harmonis dan seimbang yakni keseimbangan yang tidak goyah,
selaras dan serasi sehingga membentuk ciri khas yang unik. Karenanya ada hukum
wajib sebagai bandingan haram, sunah dengan makruh dan ditengahi oleh hukum
mubah. Hal lainnya adalah menempatkan kewajiban seiring dengan penuntutan hak,
menggunakan harta benda tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, dan
sebagainya.
Ketiga, dinamis yang menunjukkan bahwa syariah Islam bisa berkembang menurut
kondisi pada masa itu. Adanya ijtihad dalam Islam membuka jalan berubahnya
peraturan yang belum ada ketetapan yang pasti.
Wallahu a’lam bishshowab. [UM]
Maroji’:Al Qur’an, Madah Tarbiyah, Syarah Ushul ‘Isyrin, Minhajul
Muslim.
Sungguh suatu anugerah yang tak terhingga, ketika Allah SWT memberikan nikmat terbesar dalam kehidupan manusia, yaitu nikmat iman dan Islam. Nikmat yang menjadikan ada sebuah pembeda (furqan) antara seorang muslim dengan musyrikin. Nikmat Islam merupakan kunci surga Allah, yang di dalamnya terdapat banyak sekali kenikmatan abadi yang tiada habisnya, di mana setiap muslim dijamin oleh Allah akan dimasukkan ke dalam jannah-Nya, apabila menerapkan Islam secara kaffah dalam hidupnya. Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah 2: 208)
Islam memiliki sifat-sifat dasar yaitu kesempurnaan, penuh nikmat, diridhai dan sesuai dengan fitrah. Sebagai agama, sifat-sifat ini dapat dipertanggungjawabkan dan menjadikan pengikutnya dan penganutnya tenang, selamat dan bahagia dalam menjalani hidup. Muslim menjadi selamat karena Islam diciptakan sebagai diin yang sempurna. Ketenangan yang dirasakan seorang muslim karena Allah memberikan segenap rasa nikmat kepada penganut Islam, kemudian kepada mereka yang mengamalkan Islam karena sesuai dengan fitrahnya. “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar Rum 30: 30)
Syumuliyatul Islam
Islam merupakan agama yang sempurna berarti lengkap, menyeluruh dan mencakup segala hal yang diperlukan bagi panduan hidup manusia. Sebagai petunjuk/ pegangan dalam hidupnya, sehingga dapat menjalani hidup dengan baik, teratur dan sejahtera, mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Islam adalah sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh sisi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlaq dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran. Ia adalah aqidah yang lurus, ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih. Syumul (universalitas) merupakan salah satu karakter Islam yang sangat istimewa jika dibandingkan dengan syariah dan tatanan buatan manusia, baik komunisme, kapitalisme, demokrasi maupun yang lainnya. Universalitas Islam meliputi waktu, tempat dan seluruh bidang kehidupan. Ulama besar Mesir asy syahid Hasan Al Banna berkata “Risalah Islam mempunyai jangkauan yang sangat lebar sehingga berlaku bagi seluruh umat, dan jangkauan yang sangat dalam sehingga mencakup seluruh urusan dunia dan akhirat.”
Kesempurnaan Islam ini ditandai dengan syumuliyatuz zaman (sepanjang masa), syumuliyatul minhaj (mencakup semuanya) dan syumuliyatul makan (semua tempat).
1. Islam sebagai syumuliyatuz zaman (sepanjang masa) adalah agama masa lalu, hari ini dan sampai akhir zaman nanti. Sebagaimana Islam merupakan agama yang pernah Allah sampaikan kepada para Nabi terdahulu, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan: “Sembahlah Allah dan jauhilah Thaghut.” (QS. An Nahl 16: 36). Kemudian disempurnakan oleh Allah melalui risalah nabi Muhammad SAW sebagai kesatuan risalah dan nabi penutup. Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW dilaksanakan sepanjang masa untuk seluruh umat manusia hingga hari kiamat. “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba’ 34: 28)
2. Islam sebagai syumuliyatul minhaj (mencakup semuanya) melingkupi beberapa aspek lengkap yang terdapat dalam Islam itu sendiri, misalnya jihad dan da’wah (sebagai penyokong/ penguat Islam), akhlaq dan ibadah (sebagai bangunan Islam) dan aqidah (sebagai asas Islam). Aspek-aspek ini menggambarkan kelengkapan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali ‘Imran 3: 19)
3. Islam sebagai syumuliyatul makan (semua tempat) karena Allah menciptakan manusia dan alam semesta ini sebagai satu kesatuan. Pencipta alam ini hanya Allah saja. Karena berasal dari satu pencipta, maka semua dapat dikenakan aturan dan ketentuan kepada-Nya. Firman Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dan pencipta alam semesta: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al Baqarah 2: 163-164)
Kelengkapan Ajaran Islam Di Bidang Aqidah
Aqidah Islam adalah aqidah yang lengkap dari sudut manapun. Islam mampu menjelaskan persoalan-persoalan besar kehidupan ini. Aqidah Islam mampu dengan jelas menerangkan tentang Tuhan, manusia, alam raya, kenabian, dan bahkan perjalanan akhir manusia itu sendiri.
Islam tidak hanya ditetapkan berdasarkan instink/ perasaan atau logika semata, tetapi aqidah Islam diyakini berdasarkan wahyu yang dibenarkan oleh perasaan dan logika. Iman yang baik adalah iman yang muncul dari akal yang bersinar dan hati yang bercahaya. Dengan demikian, aqidah Islam akan mengakar kuat dan menghujam dalam diri seorang muslim. Meyakini secara benar bahwa tiada Tuhan selain Allah dengan meyakini dalam hati, mengucapkan secara lisan dan dibuktikan dengan mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
Aqidah Islam adalah aqidah yang tidak bisa dibagi-bagi. Iman seorang mu’min adalah iman 100% tidak bisa 99% iman, 1% kufur. “Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah 2: 85).
Kelengkapan Ajaran Islam Di Bidang Ibadah
Ibadah dalam Islam menjangkau keseluruhan wujud manusia secara penuh. Seorang muslim beribadah kepada Allah dengan lisan, fisik, hati, akal, dan bahkan kekayaannya. Lisannya mampu bedzikir, berdoa, tilawah, amar ma’ruf nahi munkar. Fisiknya mengiringi dengan berdiri, ruku’ dan sujud, puasa dan berbuka, berjihad dan berolah raga, membantu mereka yang membutuhkan. Hatinya beribadah dengan rasa takut (khauf), berharap (raja’), cinta (mahabbah) dan bertawakal kepada Allah. Ikut berbahagia atas kebahagiaan sesama, dan berbela sungkawa atas musibah sesama. Akalnya beribadah dengan berfikir dan merenungkan kebesaran dan ciptaan Allah. Hartanya diinfakkan untuk pembelanjaan yang dicintai dan diperintahkan Allah serta membawa kemaslahatan bersama.
Maha Suci Allah yang telah mengatur segala sesuatunya dengan baik dan menenteramkan. Seluruh aktivitas seorang muslim akan bernilai ibadah di mata Allah, apabila dijalankan dengan ikhlas dan diniatkan hanya untuk mengharap ridha-Nya. Sehingga kita patut mencontoh Rasulullah SAW dan para sahabat yang selalu berlomba-lomba dalam kebaikan (ibadah), karena mereka yakin bahwa Allah akan membalasnya dengan limpahan pahala dan sesuatu yang jauh lebih baik di dunia maupun di akhirat (jannah).
Kelengkapan Ajaran Islam Di Bidang Akhlaq
Akhlaq Islam memberikan sentuhan kepada seluruh sendi kehidupan manusia dengan optimal. Akhlaq Islam menjangkau ruhiyah, fisik, agama, duniawi, logika, perasaan, keberadaannya sebagai wujud individu, atau wujudnya sebagai elemen komunal (masyarakat).
Akhlaq Islam meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pribadi, seperti kewajiban memenuhi kebutuhan fisik dengan makan dan minum yang halalan thoyiban serta menjaga kesehatan, seruan agar manusia mempergunakan akalnya untuk berfikir akan keberadaan dan kekuasaan Allah, seruan agar manusia membersihkan jiwanya,“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy Syams 91: 9-10).
Hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, seperti hubungan suami istri dengan baik, hubungan anak dan orang tua, hubungan dengan kerabat dan sanak saudara. Semuanya diajarkan dalam Islam untuk saling berkasih sayang dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat, seperti seruan untuk memuliakan tamu dan etika bertamu, mengajarkan bahwa tetangga merupakan keluarga dekat, hubungan muamalah yang baik dengan saling menghormati, seruan untuk berjual beli dengan adil, dsb. Menjadikan umat manusia dapat hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.
Kesempurnaan Islam juga mengatur pada akhlaq Islam yang berkaitan dengan menyayangi binatang, tidak menyakiti dan membunuhnya tanpa alasan. Akhlaq Islam yang berkaitan dengan alam raya, sebagai obyek berfikir, merenung dan belajar,“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran 3: 190), sebagai sarana berkarya dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Lebih dari itu semua adalah akhlaq muslim kepada Allah SWT, Pencipta, dan Pemberi nikmat, dengan bertahmid, bersyukur, berharap (raja’), dan takut (khauf) terpinggirkan apalagi dijatuhi hukuman, baik di dunia maupun di akhirat.
Kelengkapan Ajaran Islam Di Bidang Hukum/ Syariah
Syariah Islam tidak hanya mengurus individu tanpa memperhatikan masyarakatnya, atau masyarakat tanpa memperhatikan individunya. Syariah Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Ada aturan ibadah, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah. Ada halal dan haram (bahaya-berguna) yang mengatur manusia dengan dirinya sendiri. Ada hukum keluarga, nikah, thalaq, nafkah, persusuan, warisan, perwalian, dsb. Ada aturan bermasyarakat, seperti: jual beli, hutang-piutang, pengalihan hak, kafalah, dsb. Ada aturan tentang tindak kejahatan, minuman keras, zina, pembunuhan, dsb.
Dalam urusan negara ada aturan hubungan negara terhadap rakyatnya, loyalitas ulil amri (pemerintah) yang adil dan bijaksana, bughot (pemberontakan), hubungan antar negara, pernyataan damai atau perang, dsb. Untuk mewujudkan negara yang adil dan sejahtera sesuai dengan tatanan hidup Islam, maka syariah Islam harus diterapkan secara kaffah dalam kehidupan bernegara.
Kelengkapan Ajaran Islam Dalam Seluruh Aspek Kehidupan
Islam adalah agama yang sempurna. Salah satu bukti kesempurnaannya adalah Islam mencakup seluruh peraturan dan segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu Islam sangat sesuai dijadikan sebagai pedoman hidup. Di antara kelengkapan Islam yang digambarkan dalam Al Qur’an adalah mencakup konsep keyakinan (aqidah), moral, tingkah laku, perasaan, pendidikan, sosial, politik, ekonomi, militer, hukum/ perundang-undangan (syariah).
Kesempurnaan Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan merupakan satu-satunya diin yang diridhai Allah SWT menjadikannya satu-satunya agama yang benar dan tak terkalahkan. “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS. At Taubah 9: 33).
Beruntunglah bagi setiap manusia yang diberikan hidayah oleh Allah SWT untuk dapat merasakan nikmat berislam dan menjauhkannya dari kesesatan hidup jahiliyah. Rawat dan jagalah nikmat iman dan Islam dengan tarbiyah Islamiyah serta menerapkan Islam secara kaffah, sehingga terwujud kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.
Islam sendiri memiliki syariat / peraturan hukum yang sangat sempurna karena memiliki beberapa keunikan, diantaranya:
Pertama, bersifat manusiawi yang menunjukkan relevansi hukum Islam dengan watak manusia serta kebutuhan dan keinginan manusia. Kemudian menghargai hak hidup manusia, memenuhi kebutuhan rohani dan mengembangkan akal pikir manusia. Selain itu, juga menjunjung tinggi prinsip kehidupan manusia seperti keadilan, toleransi, permusyawaratan, saling mengasihi,saling memaafkan, persatuan, perdamaian dan sebagainya.
Kedua, bercirikan moral yang menunjukkan bahwa hukum Islam berpijak pada kode etik tertentu mengingat Nabi Muhammad diturunkan bertujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia dengan tetap berpijak pada kode etik dalam Alqur’an. Hal ini berarti Islam menjaga kehormatan dan martabat manusia, saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, serta mendudukkan sesuatu sesuai kedudukannya..
Ketiga, bercirikan universal dalam artian seluruh aturan ada dan mengikat untuk seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Tidak seperti agama lain yang diturunkan untuk umat agamanya saja, segenap peraturan yang ada dalam Islam tidak hanya untuk umat Islam saja tetapi mengikat juga ke umat lain.
Islam dan syariahnya membuka diri dan dapat berdialog dengan siapapun dan kapanpun karena Islam menjelaskan seluruh permasalahan umat. Selain itu, syariah Islam juga memliki karakteristik tersendiri diantaranya:
Pertama, sempurna mengingat Islam sebagai agama terakhir telah disempurnakan oleh Alloh sehingga mencakup berbagai dimensi kehidupan baik akidah, politik kemasyarakatan, kebudayaan, pertahanan dan keamanan, sosial kemasyarakatan, ekonomi dan sebagainya.
Kedua, berwatak harmonis dan seimbang yakni keseimbangan yang tidak goyah, selaras dan serasi sehingga membentuk ciri khas yang unik. Karenanya ada hukum wajib sebagai bandingan haram, sunah dengan makruh dan ditengahi oleh hukum mubah. Hal lainnya adalah menempatkan kewajiban seiring dengan penuntutan hak, menggunakan harta benda tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, dan sebagainya.
Ketiga, dinamis yang menunjukkan bahwa syariah Islam bisa berkembang menurut kondisi pada masa itu. Adanya ijtihad dalam Islam membuka jalan berubahnya peraturan yang belum ada ketetapan yang pasti.
Wallahu a’lam bishshowab. [UM]
Maroji’:Al Qur’an, Madah Tarbiyah, Syarah Ushul ‘Isyrin, Minhajul Muslim.
Apakah Anda pernah merasakan dalam
hidup ini betapa indahnya Islam ? Jika belum, rasakan dulu betapa bahagianya
seorang muslim hidup di bawah naungan agama terakhir. Seluruh panduan kehidupan
tertuang dalam Al Quran. Inilah sumber
kebahagiaan hakiki dari pencipta seluruh alam semesta dan isinya, termasuk
manusia.
Sayangnya masih banyak orang menggali berbagai ilmu tidak bermanfaat dalam
mencari kebahagiaan. Manusia mencari berlian di dalam bumi yang terang padahal
berlian itu berada di dalam kamar. Manusia tidak mencari sumber kebahagiaan
dari tempatnya.
Islam seperti artinya damai, maka kedamaian di hati akan dicapai dengan memeluk
Islam sepenuh hati. Mereka yang tidak pernah merasakan nikmatnya dalam naungan
Islam ini karena memandang Islam sebelah mata. Syumuliatul Islam tidak
dirasakan dalam dirinya.
Keindahan Islam misalnya bisa dirasakan dalam peribadahan. Betapa indahnya
harmoni alam dengan manusia dalam beribadah kepada-Nya. Matahari sudah berjuta
tahun mengabdi kepada Maha Pencipta dengan terbit di timur dan tenggelam di
Barat. Matahari masih menemani setiap mahluk setiap hari. Dia tidak pernah
absen. Kesetiaan mahluk yang namanya matahari ini menimbulkan rasa syukur akan
diri dalam merasakan nikmat beribadah kepada-Nya.
Saat sujud dalam shalat terasa sekali syahdunya dalam payung keindahan
peribadahan Islam setiap hari. Namun tentu saja rasa bahagia ini dapat
direngkuh bagi mereka yang percaya 100 persen akan isi dari panduan hidup
Islam.
Bukankah Allah SWT sendiri sudah meridhai Dinul
Islam sebagai sebuah panduan kita. Renungkanlah bahwa Dzat Yang Menciptakan
kita semua sudah memberikan sebuah panduan yang sudah dianugrahkan dengan
lengkap lalu mengapa kita masih kebingungan? Kita rasakan bagaimana Maha Rahman
Allah dengan ayat berikut.
Sayangnya masih banyak orang menggali berbagai ilmu tidak bermanfaat dalam mencari kebahagiaan. Manusia mencari berlian di dalam bumi yang terang padahal berlian itu berada di dalam kamar. Manusia tidak mencari sumber kebahagiaan dari tempatnya.
Islam seperti artinya damai, maka kedamaian di hati akan dicapai dengan memeluk Islam sepenuh hati. Mereka yang tidak pernah merasakan nikmatnya dalam naungan Islam ini karena memandang Islam sebelah mata. Syumuliatul Islam tidak dirasakan dalam dirinya.
Keindahan Islam misalnya bisa dirasakan dalam peribadahan. Betapa indahnya harmoni alam dengan manusia dalam beribadah kepada-Nya. Matahari sudah berjuta tahun mengabdi kepada Maha Pencipta dengan terbit di timur dan tenggelam di Barat. Matahari masih menemani setiap mahluk setiap hari. Dia tidak pernah absen. Kesetiaan mahluk yang namanya matahari ini menimbulkan rasa syukur akan diri dalam merasakan nikmat beribadah kepada-Nya.
Saat sujud dalam shalat terasa sekali syahdunya dalam payung keindahan peribadahan Islam setiap hari. Namun tentu saja rasa bahagia ini dapat direngkuh bagi mereka yang percaya 100 persen akan isi dari panduan hidup Islam.
Bukankah Allah SWT sendiri sudah meridhai Dinul Islam sebagai sebuah panduan kita. Renungkanlah bahwa Dzat Yang Menciptakan kita semua sudah memberikan sebuah panduan yang sudah dianugrahkan dengan lengkap lalu mengapa kita masih kebingungan? Kita rasakan bagaimana Maha Rahman Allah dengan ayat berikut.

[3:19] Sesungguhnya agama (yang
diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah
diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Jika keindahan Islam belum dirasakan
dalam hati, maka perlu kita renungka apakah hati ini sudah kering, apakah hati
ini tak pernah dibasuh dengan ayat-ayat-Nya. Apakah hati ini telah keras, tidak
luluh dengan lantunan firman-Nya yang jadi panduan kita sehari-hati.
Islam akan menjadikan indah diri
kita, menjadikan indah kehidupan kita, menjadikan indah semua langkah ke depan
kita.
Islam - Agama Yang
Indah
Sebaik-baik nikmat kurniaan Allah
S.W.T kepada umat manusia ialah Islam.Islam merupakan agama yang mulia dan amat
sesuai sekali dengan fitrah semula jadi manusia bagi menjamin kebahagian hidup
di dunia dan akhirat.
Islam pada bahasa ialah selamat,sejahtera,aman dan damai.Manakala pada
pengertian syarak ialah menyerahkan diri dengan mengabdikan diri kepada Allah
S.W.T semata-mata,tunduk dan patuh kepada segala suruhan Allah S.W.T dan
meninggalkan segala larangan Allah.S.W.T.
Daripada pengertian di atas,Islam adalah agama yang diredai Allah S.W.T dan
Islam adalah agama yang memandu hidup manusia ke arah kesejahteraan dan
keredaan hidup di dunia dan kenikmatan hidup di akhirat sebagaimana firman
Allah S.W.T.
" Sesungguhnya agama yang diredai Allah S.W.T ialah agama Islam"
(Surah Al-Imran ayat: 19)
Dalam pada itu juga Allah telah menegaskan bahawa agama-agama lain yang wujud
di dunia ini selain daripada agama Islam tidak akan mendapat tempat di sisi
Allah.Sesiapa yang menganut atau mempercayai agama selain agama Islam maka dia
adalah tergolong dalam orang-orang yang rugi dan di akhirat nanti akan mendapat
balasan yang amat buruk sekali iaitu neraka jahanam.
Firman Allah S.W.T yang berbunyi:
" Sesiapa yang mencari agama selain daripada agama Islam maka dia termasuk
dalam golongan mereka yang rugi di akhirat nanti"
( Surah Al-Imran ayat: 85 )
Agama-agama lain tidak diterima oleh Allah S.W.T kerana jika diterima,tidak
berertilah Allah S.W.T mengutuskan Rasul-rasul untuk mengajar manusia tentang
Islam.Jika diterima tidak berertilah Allah S.W.T menjadikan Syurga dan
Neraka.Jika diterima tidak bergunalah al-Quran dan al-Hadith.
Islam merupakan agama yang selari dengan fitrah semula jadi manusia dimana
setiap insan yang dilahirkan di muka bumi ini telah mengakui Allah S.W.T
sebagai Tuhan yang berhak di sembah.Ini adalah selari dengan apa yang
disabdakan oleh Rasulullah S.A.W :
" Setiap anak yang dilahirkan adalah suci iaitu dalam keadaan Islam
(menyerah diri kepada Allah S.W.T).Maka kedua ibubapanyalah yang menjadikannya
Yahudi atau Nasrani atau Majusi."
Islam agama indah yang datang daripada Allah S.W.T .Islam menyeru manusia
mengenali Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Perkasa,Allah S.W.T yang berhak
disembah.Islam mengajak manusia beribadat kepadaNya,membesarkan Allah
S.W.T,memuji dan mengagongkan Allah S.W.T kerana Allah S.W.T jualah yang
mentadbir hidup manusia dan Allah S.W.T jualah yang meredai Islam sebagai agama
umat manusia.
Perlu diingat bahawa Islam bukan sahaja dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W bahkan
semua Nabi dan Rasul semenjak Nabi Adam a.s hinggalah Nabi Muhammad S.A.W
membawa Islam sebagai pegangan hidup manusia.Para Rasul mendakwah manusia
kepada Islam,menerangkan kepada manusia akidah yang betul,meletakkan syariat
Islam dan mengajar manusia berakhlak mulia dalam kehidupan.
Sehubungan dengan itu setiap manusia yang mengaku beragama Islam, wajib
mempunyai akidah yang betul iaitu akidah Islam dimana kita yakin dan percaya
Allah S.W.T Tuhan yang sebenar-benar disembah.Allah S.W.T Tuhan yang mentadbir
alam,memberi rezeki kepada manusia dan mempunyai sifat-sifat yang wajib
bagiNya.Kemudian Islam menyuruh manusia dengan suruhan yang wajib supaya
beramal dengan segala peraturan Islam dan berakhlak dengan akhlak Islam.Ini
adalah bagi meletakkan manusia itu berada dalam rahmat dan hidayah Allah S.W.T.
Islam pada bahasa ialah selamat,sejahtera,aman dan damai.Manakala pada pengertian syarak ialah menyerahkan diri dengan mengabdikan diri kepada Allah S.W.T semata-mata,tunduk dan patuh kepada segala suruhan Allah S.W.T dan meninggalkan segala larangan Allah.S.W.T.
Daripada pengertian di atas,Islam adalah agama yang diredai Allah S.W.T dan Islam adalah agama yang memandu hidup manusia ke arah kesejahteraan dan keredaan hidup di dunia dan kenikmatan hidup di akhirat sebagaimana firman Allah S.W.T.
" Sesungguhnya agama yang diredai Allah S.W.T ialah agama Islam"
(Surah Al-Imran ayat: 19)
Dalam pada itu juga Allah telah menegaskan bahawa agama-agama lain yang wujud di dunia ini selain daripada agama Islam tidak akan mendapat tempat di sisi Allah.Sesiapa yang menganut atau mempercayai agama selain agama Islam maka dia adalah tergolong dalam orang-orang yang rugi dan di akhirat nanti akan mendapat balasan yang amat buruk sekali iaitu neraka jahanam.
Firman Allah S.W.T yang berbunyi:
" Sesiapa yang mencari agama selain daripada agama Islam maka dia termasuk dalam golongan mereka yang rugi di akhirat nanti"
( Surah Al-Imran ayat: 85 )
Agama-agama lain tidak diterima oleh Allah S.W.T kerana jika diterima,tidak berertilah Allah S.W.T mengutuskan Rasul-rasul untuk mengajar manusia tentang Islam.Jika diterima tidak berertilah Allah S.W.T menjadikan Syurga dan Neraka.Jika diterima tidak bergunalah al-Quran dan al-Hadith.
Islam merupakan agama yang selari dengan fitrah semula jadi manusia dimana setiap insan yang dilahirkan di muka bumi ini telah mengakui Allah S.W.T sebagai Tuhan yang berhak di sembah.Ini adalah selari dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah S.A.W :
" Setiap anak yang dilahirkan adalah suci iaitu dalam keadaan Islam (menyerah diri kepada Allah S.W.T).Maka kedua ibubapanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi."
Islam agama indah yang datang daripada Allah S.W.T .Islam menyeru manusia mengenali Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Perkasa,Allah S.W.T yang berhak disembah.Islam mengajak manusia beribadat kepadaNya,membesarkan Allah S.W.T,memuji dan mengagongkan Allah S.W.T kerana Allah S.W.T jualah yang mentadbir hidup manusia dan Allah S.W.T jualah yang meredai Islam sebagai agama umat manusia.
Perlu diingat bahawa Islam bukan sahaja dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W bahkan semua Nabi dan Rasul semenjak Nabi Adam a.s hinggalah Nabi Muhammad S.A.W membawa Islam sebagai pegangan hidup manusia.Para Rasul mendakwah manusia kepada Islam,menerangkan kepada manusia akidah yang betul,meletakkan syariat Islam dan mengajar manusia berakhlak mulia dalam kehidupan.
Sehubungan dengan itu setiap manusia yang mengaku beragama Islam, wajib mempunyai akidah yang betul iaitu akidah Islam dimana kita yakin dan percaya Allah S.W.T Tuhan yang sebenar-benar disembah.Allah S.W.T Tuhan yang mentadbir alam,memberi rezeki kepada manusia dan mempunyai sifat-sifat yang wajib bagiNya.Kemudian Islam menyuruh manusia dengan suruhan yang wajib supaya beramal dengan segala peraturan Islam dan berakhlak dengan akhlak Islam.Ini adalah bagi meletakkan manusia itu berada dalam rahmat dan hidayah Allah S.W.T.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar